Jumat, 13 Maret 2009

BEKAL NAIK PANGGUNG TIDAK HANYA “PEDE”.

Untuk ujuk gigi dalam kepiawaian bermusik, pentas dipanggunglah wacananya. Pokoknya walaupun jagonya kayak apa kalau tidak keren dalam penampilan panggung ya jadinya “adem” aja. Ada beberapa hal yang semestinya menjadi perhatian bagi band-band pemula dalam persiapan pentas. Hal-hal kecil jika sampai terlewat hasilnya akan jadi bikin gugup dan akhirnya “down”. Kalau sudah gugup alamat hilang semua hasil latihan berbulan-bulan, sayang kan? Hal-hal kecil yang perlu diperhatikan itu antara lain :

Cek abis alat yang mau dipakai. Sangat dianjurkan jika mau pentas mempergunakan alat sendiri yang memungkinkan untuk dibawa ke pentas, seperti elektrik gitar dengan aksesorisnya, keyboard, atau mungkin beberapa pernik pada drum seperti pedal, senar drum, maupun simbal. Jika kita memakai alat yang sudah biasa kita pakai tentunya sudah tidak perlu lagi beradaptasi. Dan juga mencegah tidak maksimalnya alat yang kita pakai akibat telah dipergunakan oleh band sebelum kita.

Kalau mau memakai alat yang sudah disediakan oleh panitia, pergunakan waktu cek sound dengan sebaik-baiknya karena dalam waktu itulah kita beradaptasi dengan alat-alat yang disediakan.

Pada waktu cek sound usahakan untuk mencatat posisi program sound system seperti besar volume, treble, atau bas, dalam tiap-tiap sound system yang dihubungkan dengan alat musik kita agar pada waktu pentas nanti kita tinggal mencocokkan dengan kondisi pada waktu kita mendapatkan kualitas terbaik pada waktu cek sound. Sering sekali band yang tampil sebelum kita merubah program sound system sesuai dengan kehendak mereka. Kalau kita sudah mencatat, sangat mudah untuk mengantisipasinya.

Sangat tidak profesional jika sebuah band naik pentas masih harus mengeset alat dan sound system hingga terdengar suara bising ngga karuan pada waktu kita akan mulai pementasan. Band yang tiba pada giliran tampil hanya membutuhkan waktu maksimal 5 menit untuk mempersiapkan alat dan sound system. Apa mungkin? Itulah gunanya cek sound seperti yang telah dibahas dalam poin-poin diatas. Begitu alat siap langsung tancap dengan lagu-lagu andalan kita. Ngga ada waktu buat brisik diatas panggung.

Coba skenariokan gaya pementasan band kalian biar terlihat berisi, karena penikmat musik tidak hanya menikmati lagu-lagu yang dibawakan tetapi juga gaya penyajiannya. Perhatikan aliran musik yang akan kita mainkan jangan sampai over acting. Masak band aliran sweet pop tampil dengan gaya dan aksesoris punk. Yang benar aja dong.

Pilih lagu-lagu yang yang digemari oleh masyarakat atau pilih lagu-lagu yang enjoy dimainkan oleh band kamu. Dengan modal lagu-lagu yang akan dibawakan itu sebuah band akan membawa penonton masuk dalam aliran atmosfirnya. Perhatikan di lingkungan mana kita akan pentas. Usahakan agar mereka bisa antusias begitu mendengar lagu pilihan kita.

Biasakan sebelum pentas personel band tidak pada keluyuran kemana-mana, tetaplah dalam satu posisi. Dengan kondisi itu antar personil saling mendukung secara mental dan juga terus membahas perkembangan menuju saat pentas. Dan lagi, kita tidak perlu cemas dan pusing mencari personel kita yang “hilang” pada waktu mau pentas. Masak mau pentas harus saling mencari, memang mau main petak umpet ya.

Say No to Drug, sudah tidak jaman lagi pentas pakai begituan. Memang dengan pakai itu kita akan lebih hebat di panggung? Tidak! Orang bahkan tidak respek dengan band kita, apalagi jika sampai teler di panggung. Coba deh apa tidak malu waktu pentas harus jatuh dari panggung gara-gara teler berat. Percaya diri dong.
Terus ledakkan kreatifitasmu tanpa henti. Aktualisasikan diri dengan wahana seni yang satu ini, setidaknya kita sudah memanfaatkan waktu muda kita dengan sesuatu yang lebih bermakna. Sekali lagi say no to drug dan jangan lupa berdoa .OK.(MSKP)

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Jatiningjati: different taste more idealism © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO